Dirangkum Portal Jember dari berbagai sumber, inilah kumpulan ucapan Imlek dalam bahasa Mandarin, Hokkien, dan Kanton. Pertama, mengenal bagaimana menggunakan Hokkien dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, “Zai Jian” yang digunakan untuk mengucap perpisahan atau selesai bicara, “Ciak pa liau” artinya, sudah makan makan sudah kenyang. Hotel 61 membutuhkan seorang PAAT /CS yang disiplin dan berkemauan keras. Hotel 61 membutuhkan seorang GSA / FO yang berpengalaman dan disiplin.

Kata-kata ini sempat digunakan Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama. Kata ket-hun berarti bahasa hokkien medan menikah dalam bahasa Hokkien. Frasa ini merupakan terjemahan dari kalimat mandarin 我们结婚,好不好?

Gunakan frasa ini untuk memuji pasanganmu, dijamin dia akan tersipu malu ketika mendengarnya. Kedua frasa ini berarti saya suka kamu dalam bahasa Hokkien. Terdapat perbedaan penyebutan untuk kamu yaitu bisa li atau lu. Frasa ini sering digunakan di Taiwan dan Provinsi Fu Jian, Tiongkok daratan. Jadi jika kamu ingin menyatakan saya suka kamu dalam bahasa Hokkien, gunakanlah frasa ini.

Belajar bahasa tidaklah sulit untuk Anda lakukan, karena jika sudah memiliki niat serta tekad, segala hal bisa dicapai dengan mudah. Sama halnya ketika ingin mempelajari bahasa baru seperti hokkien ini, walaupun terdengar sulit, ternyata mudah bagi mereka yang bersungguh-sungguh dalam belajar. Pemilihan ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud pemilihan bahasa dan faktor dominan pemilihan bahasa pada remaja etnis Tionghoa di Medan dalam hubungan interetnik. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masyarakat Tionghoa yang multietnis dan multibahasa. Teori sosiolinguistik dan konsep ranah digunakan sebagai landasan penelitian ini. Ranah penelitan difokuskan pada ranah pendidikan.

Teman-teman Alien Mandarin, saya lahir dalam keluarga yang berbahasa hokkian. Kami menggunakan bahasa hokkian sebagai percakapan sehari-hari di keluarga. Walaupun biasanya bahasa hokkian orang tionghoa Indonesia tidak sebagus yang ada di Taiwan maupun Provinsi Hokkian sendiri, setidaknya kami masih bisa mengerti sebagian besar bahasa hokkian untuk percakapan sehari-hari.

Maka dari itu, saya berkeinginan untuk membuat/meluruskan daftar sebutan kekerabatan dalam dialek bahasa Tionghoa, terutama dialek yang banyak/sering dipakai oleh orang-orang Tionghoa di Indonesia . Di jaman fashionable sekarang, ciri-ciri ke Tionghoa an orang Indonesia sudah mulai memudar. Padahal, semenjak period Gusdur , suku etnis Tionghoa sudah dibebaskan untuk mengembangkan segala macam bentuk kebudayaan seluas-luasnya, seperti perayaan keagamaan, kesenian , sampai pada bahasa dan tulisan. Bahkan, di Indonesia sendiri sudah banyak orang yang berbicara menggunakan Hokkien dan dicampur-campur dengan bahasa Indonesia.

Sama halnya ketika ingin mempelajari sebuah bahasa yang walaupun sulit dipelajari menurut banyak orang. Selain bahasa resmi negara yaitu bahasa Indonesia, mayoritas orang Tionghoa di Medan juga menggunakan bahasa Hokkien Medan, tidak terbatas pada latar belakang mereka apakah dari suku Kanton, Hakka, atau yang lainnya. Di Indonesia sendiri, bahasa Hokkien umumnya dikenal sebagai bahasa ibu komunitas Tionghoa di Medan, Pekanbaru, Palembang dan beberapa daerah lainnya.

Berikut ini saya akan merangkumkan bahasa kotor atau bahasa makian dalam bahasa hokkian. Mohon menggunakan semua kosakata berikut dengan bijak . Lalu, sebutan untuk kakak laki-laki dari ayah juga berbeda!

Misalnya “Koko Ameng“, “Cece Aling “, atau “pek Siu“, “kou Lan” dan lain-lain. Sementara kakak kedua dari mama bisa kita panggil “Ji-ku” (二舅), dan istrinya kita panggil “Ji-kim”. Lalu berturut2, kakak ketiga dipanggil “Sa-ku”, istrinya dipanggil “Sa-kim”, dan seterusnya. Tujuannya adalah untuk membantu mereka yang ingin tetap menggunakan sebutan kinship Tionghoa. Jika ada rekan-rekan pembaca yang ingin membantu dalam menyusun daftar panggilan dalam dialek yang lain, bisa menghubungi saya.

Masih ada argumentasi antara yang menganggap dialek Min adalah suatu bahasa yang sama sekali tak ada hubungannya dengan bahasa Han, dan yang menganggap dialek Min adalah satu dialek dalam bahasa Han. Ejaan panggilan diatas berdasarkan bahasa Hokkian, namun untuk beberapa ejaan/letter karena kurang acquainted di telinga, maka ditambahkan ejaan pendamping dalam bahasa Mandarin. Bukan sekedar perayaan tahun baru, Imlek juga dikaitkan dengan lembaran baru untuk menyambut keberuntungan dan membuang sial.

Author